Cita Citaku Menjadi Anak Shalih dan Terbiasa Jujur

Cita Citaku Menjadi Anak Shalih dan Terbiasa Jujur

Akhlaq Terpuji (Mahmudah) Menjadi Anak Shalih dan Jujur


Masih ingatkah disaat kita masih kecil ketika ditanya tentang "Apa cita citamu nak?". jawaban yang paling sering diucapakan dengan jujur dari bibir polos seorang anak kecil, diantaranya: "aku ingin menjadi dokter, polisi, tentara dan lainnya". Jawaban tersebut tidaklah salah dan sama sekali tidak salah. keinginan menjadi seorang dokter, polisi, tentara atau ragam profesi lainnya yang menarik di mata seorang anak adalah sesuatu yang normal. 
Namun, apakah ada seorang anak di zaman sekarang yang mempunyai cita cita "aku ingin menjadi anak shalih?". Tentu sangat sulit menemukan seorang anak yang memiliki cita cita ingin menjadi anak shalih. Padahal di era yang serba canggih dan maju seperti saat ini, kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kriteria "anak shalih" yang dalam hal ini dicontohkan dengan perilaku jujur amatlah dibutuhkan.
Apa pengertian jujur? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jujur mempunyai arti lurus hati; tidak berbohong. Dalam arti lain, jujur adalah sebuah perilaku yang menunjukkan kesamaan antara apa yang dikerjakan dan yang diucapakan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.



Berikut ini 3 (tiga) jenis kejujuran, yaitu:
1. Jujur kepada Allah
     Contohnya: mentaati perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya
2. Jujur kepada diri sendiri
     Contohnya: berperilaku sesuai dengan bisikan hati
3. Jujur kepada orang lain
     Contohnya: Menepati janji

Ada tiga contoh perilaku kejujuran yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari hari, diantaranya:
1. Jujur dalam berjanji
     Kejujuran sangat dibutuhkan seseorang ketika dia sedang berjanji pada seseorang. Wajib hukumnya bagi seseorang yang telah berjanji untuk menepati janjinya tersebut.
2. Jujur dalam hal bercerita
     Kejujuran juga perlu kita biasakan pada saat berbicara, bercerita atau memberi informasi kepada orang lain. 
3. Jujur dalam pinjam meminjam
     Kejujuran juga sangat dibutuhkan pada saat kita meminjam barang kepada orang lain. Misalnya: kita meminjam pensil pada teman, maka kita wajib mengembalikan pensil tersebut dan tidak boleh menukarnya dengan pensil lain.

Manfaat dari sikap jujur ialah kita akan disayang Allah, disayang orang tua, disayang bapak ibu guru, disayang teman









Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer